OUR BEST EDUCATOR
Siapakah pendidik terbaik (best educator) kita di dunia ini? Ibu atau Bapak guru di sekolah? Para dosen di perguruan tinggi? Para trainer di perusahaan atau para motivator yang sering memotivasi orang untuk hidup survive?
Jawabannya, tidak. Dalam Islam, ibu lah sebagai pendidik terbaik, yang menempati posisi sangat mulia. Sehingga bakti seorang anak kepada ibunya harus 3 kali lebih besar dibanding kepada ayahnya, demikian pesan Rasulullah SAW. (HR. Bukhari, No. 5971 dan Muslim, No. 2548).
Berbeda dengan tradisi jahiliyah yang sangat menghinakan posisi seorang ibu. Pemuliaan Islam terhadap seorang ibu sebagai pendidik terbaik, tergambar jelas dari keindahan syariatnya yang menjunjung tinggi kedudukan seorang wanita (QS. 31:14).
Kehadiran seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, seperti ucapan seorang penyair ternama Hafidz Ibrahim, ia berkata, “Ibu adalah madrasah atau sekolah paling utama. Jika ibu telah persiapkan dengan baik, maka ibu tengah mempersiapkan satu generasi anak bangsa yang unggul.”
Bahkan Muhammad Syeikh Al-Ghazali dalam bukunya mengatakan, “Seorang ibu adalah semilir angin sejuk yang menghembuskan nafas kedamaian dan kasih sayang ke seluruh relung kehidupan. Ia sangat berpengaruh dalam pembentukan manusia yang baik akhlaqnya”.
Ibu adalah sosok penting bagi semua orang, sebab tanpa ibu, kita tidak akan terlahir ke dunia ini. Sayangnya, banyak orang terkadang melupakan fakta ini, atau bahkan menganggapnya sebagai hal sepele belaka.
Dari ibulah seorang anak banyak belajar hal-hal baru dalam hidupnya. Belajar berbicara, memakai pakaian sendiri, berjalan, cara makan, melatih motorik kasar dan halus.
Ini dimulai dari seorang guru yang hebat, yang bernama ‘Ibu’. Beliau adalah pendidik, guru, pembimbing dan teman terbaik bagi anak-anaknya.
Berikut ini 5 jasa seorang ibu, yang tidak akan mampu dibalas anak-anaknya.
Pertama, mengandung anaknya hampir bahkan lebih dari sembilan bulan. Tak mungkin mampu seorang anak menggantikan beban, rasa sakit, hingga lelah yang ibunya derita selama mengandungnya. Sesukses apapun anak mereka namun tak mampu membalas jasa ibu yang satu ini (QS. 31:14).
Kedua, melahirkan anaknya dengan perjuangan yang sangat payah dan lelah. Mereka menahan rasa sakit, tangisan, hingga rasa was-was selalu menghantui seorang ibu yang berusaha melahirkan anaknya dengan selamat (HR. Bukhari dan Muslim).
Ketiga, merawat dan membesarkan anak-anaknya. Seorang ibu butuh kesabaran dan keikhlasan luar biasa. Dirinya rela tidak tidur demi menjaga anaknya dari segala gangguan yang menyebabkan anaknya tidak nyaman (QS. 17:23).
Keempat, berdo’a dan mengharapkan yang terbaik untuk buah hatinya. Meski dirinya pernah disakiti, namun tetap do’anya selalu mengalir di setiap langkah anak-anaknya, agar dimudahkan dalam beraktivitas di setiap kesempatan (QS. 3:38).
Kelima, menanti anak-anaknya dilakukan benar-benar dengan setia. Mereka memiliki harapan untuk anaknya selama melakukan aktivitas di luar dan dapat kembali pulang ke rumah dengan selamat (QS. 4:36).
Simpulan,
Sampai hari ini, siapapun kita, apapun profesi kita, kita bisa menjadi manusia seperti hari ini, ini semua karena jasa mulia ibu dan ayah kita sebagai pendidik-pendidik terbaik, yang pertama dan utama buat kita. They are our best educators.