ROLE MODEL FIGURE

Article Image

Bismillaah,

                ROLE MODEL FIGURE

Meski baru saja rakyat Indonesia merayakan kemerdekan negerinya, ternyata masih meyisakan kejadian kontra-produktif dengan makna kemerdekaan itu sendiri. 

Alih-alih ‘kejadian’ tersebut bisa menurun dari satu periode pemimpin ke periode pemimpin berikutnya, malah terus bertambah, bahkan meningkat kualitas dan kuantitasnya. Mengapa dan bagaimana ini sebenarnya?

Muncul banyak pertanyaan, sebenarnya negeri ini sudah merdeka atau masih terjajah? Dan bagaimana mereka mengurus negeri yang perut buminya melimpah emas, perak, timah, nikel, aspal, batu bara, minyak, dan hasil tambang lainnnya? Belum lagi hasil hutan dan lautnya.

Salah urus negeri ini lebih disebabkan karena keserakahan mereka. Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah SAW., bersabda, ”Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekai tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.”  (HR. Bukhari dan Muslim).

Allah lebih menegaskan lagi, “Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling rakus kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih rakus lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. 2:96).

Karena keserakahn dan kerakusan mereka terhadap dunia, negeri yang sudah merdeka 80 tahun ini, sedang mengalami kasus memilukan dan memalukan seperti berikut ini. 

Korupsi BLBI, salah satu skandal korupsi terbesar dan dinilai belum tuntas hingga hari ini. Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2000, menyebutkan kerugian negara dari skandal BLBI ini mencapai Rp. 138,4 triliun.

Korupsi Asabri (Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), taksiran kerugian negara pada kasus ini tembus Rp. 23,7 triliun. Asabri memfasilitasi asuransi sosial dan dana pensiun untuk prajurit TNI-Polri dan ASN di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Polri, dari periode 2012-2019. 

Korupsi Jiwasraya, penyimpangan yang mengakibatkan terjadinya kerugian keuangan negara sebesar Rp. 16,8 triliun, merupakan nilai investasi saham dan reksa dana yang perolehan dari periode 2008-2018.

Korupsi Tambang Timah, korupsi dari PT. Timah Tbk, pada 2015-2022 menjadi salah satu kasus megakorupsi terbesar yang pernah diungkap oleh aparat penegak hukum di negeri ini. Kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp. 300 triliun.

Korupsi di Kemenag, dugaan korupsi kuota haji tahun 2024, diungkap oleh lembaga antirasuah, bahwa taksiran kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp 1 triliun. Angka tersebut berdasarkan hasil hitungan internal KPK, dan bisa saja lebih dari itu.

Korupsi di Kemendikbudristek, kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), diduga menyebabkan kerugian negara Rp 1,98 triliun pada perode 2020-2022.

Korupsi di Kemenaker, yang terakhir korupsi dilakukan oleh Noel, Wamenaker yang baru menjabat 10 bulan. Dia menerima uang korupsi sebesar Rp 3 miliar, dengan memeras perusahaan lewat suap untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). 
   
Karena keserakan manusia lewat berbagai cara untuk korupsi, seorang mantan Penasehat KPK, Dr. Abudullah Hehamahua, pernah berkalkulasi, “Kalau negeri ini dikelola kekayaan sumber daya alamnya dengan jujur, adil, dan transparan, maka setiap rakyat akan mendapat subsidi 5 sampai 6 juta rupiah per-bulan,” ucap beliau, yang juga mantan Ketua Umum PB. HMI periode 1978-1981.  

Dengan kasus-kasus memilukan dan memalukan tersebut, sebagai seorang Muslim harus optimistik (tafa’ul), jangan pernah pesimistik (tasa’um). Karena Allah akan mendatangkan sebuah generasi terbaik untuk mengelola negeri ini, menggantikan generasi yang telah bejat akhlak, moral, dan karakternya. (QS. 5:54).

Generasi terbaik menurut Allah, adalah mereka yang berjalan lurus di atas syariat Allah dan tidak mau memperturutkan hawa nafsu serakahnya, “Maka ikutilah syari’at itu dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang yang tidak mengerti.” (QS 45:18).

Maka, tidak ada cara lain untuk menyiapkan generasi terbaik ke depan, selain menjadikan diri Rasulullah Muhammad SAW., sebagai sosok teladan terbaik (Role model figure) bagi generasi anak, cucu, dan cicit kita.  

Simpulan

Apa, mengapa, dan bagimanapun kondisinya, kehadiran bulan Rabi’ul Awal ini menjadi bermakna, ketika sosok teladan terbaik dalam hidup kita ada pada diri Rasulullah SAW. 
Fastabiqul khairat …

Oleh : Nur Alam, Jum’at Penuh Berkah, 28 Shafar 1447 H./22 Agustus 2025 M. Pukul 05.25 WIB.

#sekolahislamterbaik
#smartschool