CRIMINALITY ON THE RISE

Article Image

Bismillaah,

CRIMINALITY ON THE RISE

Negeri ini, sedang dilanda virus tindak kejahatan (kriminalitas) yang akut. Tidak tangung-tanggung, di lingkup Asean saja menempati peringkat kedua setelah Myanmar.

Memang hampir tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar steril dari tindak kriminalitas. Meski tingkat kriminalitasnya relatif lebih rendah dibanding negara-negara lainnya.   

Sejarah kriminalitas sudah ada sejak awal peradaban manusia. Awalnya, tindakan yang dianggap kriminal ditangani melalui adat, tradisi, atau aturan suku setempat. Berjalan waktu, muncul sistem hukum formal yang lebih terstruktur untuk menangani kejahatan. 

Dalam Al-Qur’an, Allah menawarkan dua pilihan kepada manusia, mau menjadi orang jahat atau baik, mau durhaka atau bertakwa?, ”Maka Allah memberikan ilham kepadanya berupa kedurhakaan dan ketaqwaan. Sungguh telah beruntunglah siapa yang telah mensucikannya. Dan sungguh merugilah siapa yang mengotorinya.” (QS. 91:8-10).

Tindak kejahatan yang sedang meningkat (Criminality on the rise) di negeri ini beririsan erat dengan sebutan ‘premanisme.’ Kata ‘premanisme’ menjadi fenomena sosial, di mana kelompok atau individu bertindak dengan kekerasan, intimidasi, atau ancaman untuk mendapatkan kekuasaan, pengaruh, harta, lahan, atau uang, baik secara terang-terangan maupun terselubung.
  
Fenomena premanisme biasanya dikemas dengan bahasa yang halus, seperti organisasi masyarakat (ormas), forum, perkumpulan atau paguyuban tertentu. Mereka tampil dengan  atribut militeristik dan garang. Seperti fenomena preman pasar yang minta ‘uang keamanan’ ke pedagang, mengatur parkir liar atau menguasai lahan tertentu ber-status quo. Semua ini disebut tindakan premanisme.

Dalam dua bulan terakhir ini, rakyat negeri ini sedang dipertontonkan dengan adegan  pencurian, perundungan, perampokan, pembegalan, pemerasan, pembunuhan, korupsi, dan berbagai tindak keriminalitas lainnya yang semakin merajalela di ruang publik, terutama lewat media cetak dan elektronik. 

Tindakan premanisme biasanya hadir dari kondisi hati yang keras dan jauh dari rasa takut pada azab Allah. Allah mengingatkan kita, “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta orang lain secara bathil, mereka akan disiksa dengan api neraka.” (QS. 4:10).

Kemudian, Allah juga mengharamkan darah, harta dan kehormatan manusia untuk digannggu. Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW., bersabda, ”Sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas sesama kalian darah kalian untuk ditumpakan, harta kalian untuk dirampas, dan kehormatan untuk dirusak.” (HR. Bukhari).

Premanisme biasanya tumbuh subur di tengah masyarakat pengangguran, miskin dan ekonomi sulit. Dalam kondisi itu, sebagian orang memilih jalan pintas (short cut) sebagai cara untuk bertahan hidup. Di sisi lain, Allah SWT. mengingatkan kita, “Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.” (QS. 59:7).

Indonesia hari ini, membutuhkan sosok pemimpin yang kuat, tegas dan berani dalam membasmi premanisme ke akar-akarnya. Seperti Abu Bakar Shiddiq ketika pertama kali dilantik, beliau berpidato, “Yang lemah di antara kalian menjadi yang kuat di sisiku, sehingga hak-haknya akan aku serahkan kepadanya. Dan yang kuat di antara kalian menjadi lemah di sisiku, sehingga aku mudah mengambil hak orang lain yang ada padanya.”

Setiap preman juga manusia, Islam membuka pintu taubat selebar-lebarnya kepada mereka. Nabi sendiri banyak mendakwahi orang-orang keras dan mengubah mereka menjadi sahabat mulia. Seperti sahabat Umar bin Khattab, dulunya keras dan sadis, tapi setelah masuk Islam, beliau menjadi pemimpin yang sangat melindungi rakyatnya.

Bagaimana solusinya menurut Islam? Lebih dari 13 abad lamanya, Islam pernah berdiri tegak dalam sebuah bangunan peradaban terbaik di dunia. Ternyata resep yang ditawarkan ada dalam Al-Qur’an, “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.” (QS. 106:4).

Ayat di atas menegaskan bahwa tugas pokok dan fungsi (tupoksi) seorang pemimpin adalah memastikan rakyatnya tidak mengalami lapar dan takut. Terpenuhinya kebutuhan akan makanan dan rasa aman menjadi jaminan Allah untuk hadirnya sebuah masyarakat adil dan sejahtera, masyarakat yang terhindar dari tindak kriminalitas dan premanisme.

Jadi, negeri ini sedang darurat mencari sosok pemimpin yang mampu menjamin hak rakyatnya dari rasa lapar dan takut. Pemimpin yang berani menegakkan hukum dengan tegas, menciptakan lapangan kerja yang inklusif, memberdayakan ekonomi rakyat kecil, dan menidak tegas ormas-ormas yang meresahkan masyarakat. Inilah solusi terbaik untuk mengurai benang kusut dari tindak kriminalitas dan premanisme.

Simpulan
  
Diharamkan untuk menumpahkan darah, merampas harta dan merusak kehormatan manusia dengan tindakan kriminalitas dan premanisme. 

Solusinya, setiap pemimpin wajib hadir untuk menjamin hak rakyatnya dari rasa lapar dan takut dalam kesehariannya.
Wallahu A’lam …

Oleh : Nur Alam, Jum’at Penuh Berkah, 18 Dzulqa’dah 1446 H./16 Mei 2025 M. Pukul 05.25 WIB.

#smpislampbsoedirman2bekasi #sekolahislam #sekolahmodern #sekolahberkarakter #sekolahminimalis #sekolahkeren #smphits2 #smp #sekolahdigital #smpbekasi #smartschool #smptahfidz #greenschool #smpsoedirman2 #sekolahbekasi #smpbluesafir #sekolahbluesafir #smppangsoed2 #smprawalumbu #sekolahrawalumbu #smpberkualitas #sekolahberkualitas