HE WILL BEHOLD YOUR ACTIONS

Article Image

Bismillaah,

HE WILL BEHOLD YOUR ACTIONS 

Bekerja, berbuat dan beramal saja dengan ikhlas, jangan pernah khawatir sedikitpun. Allah tidak pernah lupa memberikan balasan-Nya (He will behold your actions).

Jangan pernah minta dihargai, diapresiasi atau ditulis dengan tinta emas. Jangan pernah pula takut dihina, dicaci, di-bully, atau direndahkan atas kinerjamu. Allah tidak pernah tidur atas capaian prestasimu.    

Firman Allah, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan" (QS. 9:105).

Ayat di atas menjelaskan kepada kaum Muslimin, bahwa setelah mereka bertaubat dan membersihkan diri dari dosa dengan bersedekah, berzakat dan beramal shalih lainnya, maka Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman akan melihat dan menilai amal-amal mereka tersebut.

Di sisi lain, ada apresiasi yang biasa diberikan pada 25 Nopember setiap tahunnya atas kinerja para pendidik (Al-Asatidz wal Asatidzah). Diberikan penghargaan atau tidak, jangan pernah menyurutkan semangat dalam mengabdi, karena Antum sudah diposisikan sebagai pewaris para Nabi.
(HR. Imam Tirmidzi). 

Maka, setiap amal manusia sekecil apapun, semuanya akan dilihat Allah. Allah mengetahui setiap kejadian yang ada di langit dan bumi. Allah mengetahui daun kering yang jatuh di tengah malam. Allah mengetahui gerakan semut hitam di atas batu hitam di kegelapan malam. Dan Alah mengetahui suara hati manusia yang paling dalam.

Rasulullah pernah menangis sambil mencium tangan sahabatnya, Sa’ad bin Mu’adz, yang melepuh dan kulitnya hitam gosong karena sengatan matahari. “Inilah tangan yang tidak akan disentuh oleh api neraka selama-lamanya,” kata Rasulullah. “Kenapa tanganmu?”, tanya beliau. “Karena aku mengolah tanah dengan cangkul ini untuk mencari nafkah bagi keluarga yang menjadi tanggunganku” jawab sahabat tadi.

Amal-amal manusia tidak akan terhapus pahalanya ketika dikerjakan dengan aqidah yang benar. Kebalikannya, amalan yang tidak didasari aqidah yang benar, maka amalan tersebut akan terhapus dan tidak bernilai apapun di hadapan Allah (QS. 39:65).

Maka, jangan sampai terkikis amal-amal kita akibat kesyirikan. Ikhlaskan ibadah hanya untuk Allah saja. Jauhkan diri kita dari dua hal, yaitu ingin mendapat pujian manusia atau mendapat hadiah dari manusia.

Seperti Ibnul Qayyim memaknai ikhlas, "Jangan sampai engkau menuntut seseorang melihat amal ibadahmu selain Allah. Dan jangan sampai engkau menuntut seseorang memberikan ganjaran atas amalmu selain Allah."

Agar Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman melihat dan menilai kinerja kita, berikut tips-nya.

Pertama, Perbaharui Niat 
Niatkan beramal semata-mata untuk Allah dan menjadi washilah untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Jangan merasa lebih hebat dari orang lain dan merendahkan mereka. Jauhkan perasaan itu dan segera beristighfar.

Kedua, Berlindung kepada Allah
Rutinkan dzikir yang artinya, ”Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya.” Ketika dzikir ini dirutinkan, kita akan diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga Allah. Dan Setan pun akan menyingkir tak berdaya.

Ketiga, Mashlahat dan Berkah 
Sebuah niat baik harus dibarengi proses yang baik pula. Harus diperhatikan apakah pekerjaan tersebut menghadirkan kemashlahatan dan keberkahan Allah? Juga apakah tempat kita bekerja banyak melanggar syariat Allah? Jika iya, sebaiknya segera menjauhinya.

Keempat, Bersungguh-Sungguh
Curahkan pikiran, waktu, energi, biaya dan ide-ide terbaik ketika berkerja. Berkomitmen menjaga amanah dan menghindari sifat hitung-hitungan ketika bekerja. Bekerjalah di atas rata-rata kerja teman-teman yang lain. In syaa Allah, ketika dihisab nanti, menjadi ringan bebannya.   

Kelima, Kuatkan Shilaturahmi
Hidup hari ini hampir tanpa ada batas (borderless). Membangun jejaring menjadi sebuah keniscayaan. Jalin hubungan baik kepada siapapun (stakeholders). Miliki kemampuan interpersonal untuk menghadirkan rasa nyaman di tempat bekerja.

Kesimpulan 

Ketika dalam bekerja, berbuat dan beramal diniatkan hanya untuk ibadah kepada Allah, maka menjadi tidak penting menuntut penghargaan, apresiasi, atau penilaian dari manusia.

Dengan niat ikhlash didasari aqidah yang benar dalam bekerja, berbuat dan beramal, kemudian dilengkapi dengan kompetensi, profesionalitas dan moralitas terpuji, kelak Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman akan memberikan penghargaan yang paling pantas. 
Fastabiqul Khairat …..
Kranggan Permai, Jum’at Penuh Berkah, 10 Jumadil Ula 1445 H./24 Nopember 2023 M. Pukul 04.45 WIB.