Bismillah,
SUPPORT PALESTINIAN RIGHTS
Dalam dua pekan terakhir ini, umat Islam di seluruh belahan dunia ini sedang fokus perhatiannya ke salah satu Bumi Syam, yaitu negeri Palestina.
Di tengah kebiadaban Zionis Yahudi terhadap rakyat Palestina yang berada di Jalur Gaza, dunia membincangkan Palestina, publik membicarakan Hamas dan para pejuang Palestina. Sebagian besar kita sangat mendukung hak-hak azasi rakyat Palestina (Support Palestinian Rights).
Mendukung hak-hak azasi rakyat Palestina berarti sebuah sikap konsisten dengan konstitusi kita. Maka, kita harus satu suara berpihak kepada rakyat Palestina yang terjajah. Ditegaskan dalam amanat konstitusi kita, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Sehingga Rasulullah SAW. menegaskan, “Barangsiapa yang tidak peduli dengan urusan umat Islam, maka jangan pernah mengaku sebagai umatku.” (HR. Al-Hakim dan Baihaqi).
Satu komitmen umat Islam di dunia ini adalah mempertahankan keberadaan Al-Masjid Al-Aqsha dan tanah Palestina sebagai tempat tersuci ketiga setelah Al-Masjid Al-Haram di Mekkah dan Al-Masjid An-Nabawi di Madinah, sampai hari kiamat tiba.
Sejarah mencatat, salah satu alasan mengapa kaum Yahudi menyerang Al-Masjid Al-Aqsha di Palestina? Karena mereka meyakini, bahwa istana Nabi Sulaiman dan hartanya tersimpan di bawah Al-Masjid Al-Aqsha.
Kuil Sulaiman (Temple of Solomon) ini menjadi salah satu syarat datangnya Mesias (juru selamat) kaum Yahudi ke bumi, yang diakui oleh umat Islam sebagai Dajjal. Tapi, dianggap sangat penting oleh mereka sebagai pengakuan dunia atas kaum Yahudi.
Mengapa negeri Palestina mendapatkan tempat khusus dan mulia bagi setiap Muslim? Minimal ada sebelas alasan historis, seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Pertama, sebagai Muslim berkewajiban membantu saudara se-aqidah-nya yang di-zhalimi. Kedua, Al-Aqsha adalah masjid kedua di dunia setelah Al-Masjid Al-Haram. Masjid ini dibangun 40 tahun setelah Al-Masjid Al-Haram.
Ketiga, Palestina disebut Al-Ardhul Muqadasah (tempat yang disucikan). Palestina satu dari tiga tanah suci umat Islam. “Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.” (QS. 5:21).
Keempat, Palestina disebut Al-Ardhul Mubarakah (Negeri yang diberkahi). ”Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Al-Haram ke Al-Masjidil Al-Aqsha yang telah Kami berkahi di sekelilingnya.” (QS. 17:1).
Kelima, Palestina adalah negeri tempat lahirnya para Nabi dan Rasul. Keenam, kiblat pertama umat Islam. Ketujuh, tempat yang disinggahi ketika Isra’ dan Mi'raj Rasulullah dan Jibril. Kedelapan, tempat shalat berjamaah seluruh Nabi dan Rasul, yang diimami oleh Nabi Muhammad SAW. ketika akan Mi’raj.
Kesembilan, tempat yang disunnahkan untuk dikunjungi (Al-Masjidil Al-Haram, Al-Masjid An-Nabawi, Al-Masjidil Al-Aqsha). Kesepuluh, shalat di Al-Masjid Al-Haram pahalanya 100 ribu kali lipat dibanding di tempat lain. Shalat di Al-Masjid An-Nabawi 1.000 kali lipat dibanding tempat lain dan di Al-Masjid Al-Aqsha 500 kali lipat dibanding tempat lain.
Kesebelas, seorang Mufti Besar Palestina, pernah berfatwa menyerukan dukungan kemerdekaan Indonesia. Dan negara Mesir lah menjadi negara pertama yang mengakui Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945.
Kemudian, bagaimana bentuk dukungan kita untuk saudara-saudara kita se-iman dan se-aqidah, rakyat Palestina?
Pertama, abaikan semua narasi nyinyir netizen tentang dukungan penuh kita kepada rakyat Palestina, dari manapun sumbernya, apakah dari seorang profesor, pengamat politik, kiyai, ustadz kondang, ilmuwan, aktivis kampus atau gerakan Islam lainnya, apalagi dari komunitas non-Muslim (QS. 2:120).
Kedua galang donasi terbaik Antum untuk kebutuhan sandang, pangan, papan mereka dan bantuan pasca serangan. Hindari bentuk publikasi berlebihan. Berikan bukti nyata bukan janji belaka. Seperti yang sudah dicontohkan oleh Persyarikatan Muhammadiyah (QS. 2:254).
Ketiga, kerjakan qunut nazilah setiap rakaat akhir shalat 5 waktu sampai berakhir serangan mereka. Kumandangkan do’a dan munajat yang tulus, memohon pertolongan Allah untuk menguatkan shaf kaum Muslimin dan mencerai beraikan barisan kaum Kuffar (QS. 61:4).
Sebuah motivasi dari Rasulullah dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, ”Allah akan terus menolong hamba-Nya, selama hamba-Nya itu mau menolong saudaranya.” (HR. Bukhari).
Simpulan
Kita sedang memperjuangkan sesuatu yang suci, dengan cara-cara yang suci, untuk tujuan yang suci, sebagai bekal untuk menghadap Zat Yang Maha Suci pula.
Di samping do’a, kita sisihkan sebagian harta untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina. Sebuah tindakan nyata lebih baik dari ucapan belaka.
Wallahul Musta'an ...
-
Kranggan Permai, Jum’at Penuh Berkah, 5 Rabi’ul Tsani 1445 H./20 Oktober 2023 M. Pukul 05.05 WIB.